Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh
faktor-faktor sifat batuan yang di bor, rock drillability, geometri pemboran, umur
dan kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator.
Sifat
Batuan
Sifat batuan yang berpengaruh pada
penetrasi dan sebagai konsekuensi pada pemiliha metode pemboran, yaitu:
- Kekerasan Batuan, Kekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap abrasi. Kekerasan dipakai untuk mengukur sifat-sifat teknis dari material batuan dan dapat juga dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan kerusakan pada batuan. Kekerasan batuan merupakan fungsi dari kekerasan, komposisi butiran mineral, porositas, dan derajat kejenuhan serta merupakan hal yang utama yang harus diketahui untuk menentukan tingkat kemudahan pemboran.
- Kekuatan Batuan (strength), Kekuatan mekanik suatu batuan adalah suatu sifat dari kekerasan terhadap gaya luar, baik itu kekuatan staik maupun dinamik. Pada prinsipnya, kekuatan batuan tergantung padakomposisi mineralnya.
- Abrasivitas, Abrasivitas adalah sifat batuan untuk menggores permukaan mineral lain, ini merupakan suatu parameter yang mempengaruhi keausan (umur) mata bor dan batang bor. Faktor yang mempengaruhi abrasivitas batuan adalah Kekerasan batuan, Bentuk butir, Ukuran butir, Porositas batuan, Ketidaksamaan penyusun batuan.
- Elastisitas, Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan Modulus Young (E), dan nisbah Poisson (υ). Modulus elastisitas merupakan faktor kesebandingan antara tegangan normal dengan regangan relatifnya, sedangkan nisbah Poisson merupakan kesebandingan antara regangan lateral dengan regangan aksial. Modulus elastisitas sangat tergantung pada komposisi mineralnya, porositas, jenis perpindahan, dan besarnya beban yang diterapkan.
- Plastisitas, Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi tetap setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal, dimana batuan tersebut belum hancur. Sifat plastis tergantung pada komposisi mineral penyusun batuan.
- Tekstur Batuan, Tekstur suatu batuan menunjukkan hubungan antaa mineral-mineral penyusun batuan, sehingga dapat diklasifikasikan berdasarkan dari sifat-sifat porositas ikatan antar butir, bobot isi, dan ukuran butir. Tekstur juga mampengaruhi kecepatan pemboran.
- Struktur Geologi, Penyesuaian kelurusan lubang ledak, aktivitas pemboran, dan kemantapan lubang ledak dipengaruhi oleh struktur geologi seperti patahan, rekahan, kekar, bidang perlapisan.
- Karakteristik Pecahan, Karakteristik pecahan dapat digambarkan seperti perilaku batuan ketika dipukul. Tiap-tiap tipe batuan mempunyai karakteristik pecah yang berbeda dan ini berhubungan dengan tekstur, komposisi mineral, dan tekstur.
Rock Drillability
Drilabilitas batuan adalah temperatur
mudah tidaknya mata bor melakukan penetrasi ke dalam batuan. Drilabilitas
batuan merupakan fungsi dari sifat batuan seperti komposisi mineral, tekstur,
ukuran butir dan tingkat pelapukan.
Geometri
Pemboran
Geometri pemboran ini mencakup diameter,
kedalaman, dan kemiringan lubang tembak. Semakin besar diameter lubang berarti
penampang lubang yang harus ditembus semakin besar sehingga faktor gesekan juga
semakin besar. Hal ini akan sangat mempengaruhi kinerja mesin bor dalam arti
kecepatan pemboran semakin lambat. Semakin dalam lubang bor maka akan terjadi
gesekan antara drilling string dengan dinding lubang yang semakin besar. Di
samping itu kehilangan energi akibat semakin panjangnya drilling string juga
akan semakin besar. Hal ini akan dapat menurunkan kinerja mesin bor. Pada
kegiatan pemboran ada 2 macam arah lubang ledak yaitu arah tegak lurus dan arah
miring, arah lubang ledak ini berpengaruh terhadap aktivitas pemboran.
Umur
dan Kondisi Mesin Bor
Umur dan kondisi mesin bor sangat
berpengaruh, karena semakin lama umur alat bor maka pemakaian kemampuan alat
semakin turun.
Keterampilan
Operator
Keterampilan
operator tergantung pada individu masing-masing yang dapat diperoleh dari latihan
dan pengalaman kerja.
0 komentar:
Posting Komentar