A. Pengertian
Batubara
Batubara
merupakan salah satu bahan bakar fosil. Batubara tergolong kedalam batuan
sedimen yang memiliki sifat mampu bakar (dapat terbakar), batuan ini terbentuk
dari sisa-sisa endapan organik, penyusun utamanya merupakan sisa-sisa tumbuhan
yang terendapkan dalam jangka waktu yang lama dalam skala jutaan tahun dan
membentuk batubara. Unsur-unsur utama dari batubara terdiri dari unsur C,H,O.
Proses Pembentukan Batubara
B. Proses
Pembentukan Batubara
Seperti yang sudah
dijelaskan diatas, batubara terbentuk dari endapan sisa-sisa makhluk hidup yang
umumnya berupa tumbuhan dan terendapkan dalam jangka waktu jutaan hingga
ratusan jutaan tahun yang lalu. Proses pengendapan ini juga dibantu oleh faktor
T (Suhu) dan P (Tekanan). Semakin lama waktu pengendapan batubara terjadi,
semakin tinggi pula kalori yang terdapat dari batubara tersebut.
Ada 2 Tahapan utama dalam proses
pembentukan Batubara:
·
Tahap Diagenetik atau Tahap Biokimia
Tahapan
ini dimulai dari saat tanaman terdekomposisi atau terurai dan kemudian
mengendap dan membentuk Batubara lignit. Proses ini dipengaruhi oleh faktor
kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan biologis yang menyebabkan terjadinya
pembusukan dari sisa-sisa tanaman dan membentuk kompaksi (pemadatan) dan
membentuk gambut dan seiring berjalannya waktu, gambut akan berubah menjadi
lignit.
· Tahap Metamorfik atau Tahap Geokimia
Meliputi
proses perubahan batubara lignit menjadi bituminous dan kemudian pada akhirnya
berubah menjadi antrasit. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan ini
antara lain pengurangan porositas, kandungan air, serta penambahan temperatur.
C. Jenis-Jenis
Batubara
Beberapa
jenis batubara berdasarkan kalori diantaranya:
·
Gambut
Gambut
Gambut/Peat,
gambut memiliki karakteristik pori yang cukup banyak dan memiliki kadar air
diatas 75%, Gambut berada didalam kelas kalori yang paling rendah. Gambut masih
belum bisa dimanfaatkan untuk sumberdaya energi. Gambut adalah calon awal dari
pembentukan batubara. Gambut/Peat biasa dimanfaatkan sebagai kondisioner tanah.
·
Lignit
Lignit
Lignit juga biasa disebut dengan batubara coklat, merupakan batubara yang sangat lunak dengan kadar air antara 35-75%. Lignit juga umum dikenal dengan brown coal, beberapa pembangkit listrik menggunakan jenis batubara ini sebagai bahan utama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
·
Sub-Bituminous
Sub-Bituminous
Sub-Bituminous memiliki kadar air
yang lebih rendah dibandingkan lignit, karbon yang dimiliki masih belum terlalu
banyak. Sub-Bituminous merupakan peralihan antara batubara Lignit dengan
Batubara Sub-Bituminous.
·
Bituminous
Bituminous
Batubara
Bituminous mengandung 68-86% unsur karbon (C) dan memiliki kadar air antara
8-10% . Batubara ini sering digunakan dalam industri metalurgi. Batubara ini
dimanfaatkan untuk membuat kokas dan juga untuk menghasilkan listrik untuk
melebur metal (logam).
·
Antrasit
Antrasit
Berada
dalam Batubara kelas tertinggi, memiliki warna hitam mengkilat, mengandung
86-98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Batubara ini umumnya
digunakan [ada perumahan umum sebagai pemanas rumah.
0 komentar:
Posting Komentar