Sistem Penambangan bawah tanah berbeda dengan
tambang permukaan, hal ini dikarenakan kegiatan penambangannya tidak
berhubungan langsung dengan udara luar (terbuka). Beberapa pertimbangan
pemilihan penambangan bawah tanah ini diantaranya:
- Material/mineral yang ditambang terletak jauh kedalam permukaan, sehingga membutuhkan pembukaan tanah penutup yang cukup besar apabila dilakukan penambangan melalui permukaan.
- Apabila dilakukan metode penambangan secara terbuka, tidak ekonomis, sehingga pemilihan metode penambangan bawah tanah adalah jawaban utama dalam menambang material/mineral tersebut.
- Faktor-faktor lain seperti keamanan, keekonomisan, dan modal.
Tambang Bawah Tanah
Jenis-jenis pada metode tambang bawah tanah terbagi
mejadi tiga:
- Open Stope Method
- Supported Stope Method
- Caving Method
- Underground Coal Mining Method (Dibahas dimateri selanjutnya)
Open Stope Method
Merupakan sistem penambangan bawah tanah yang
memiliki karakteristik sedikit memakai penyangga, bahkan hampir tidak ada,
metode penambnagan yang dilakukan yaitu secara sederhana (tradisional). Metode
penambangan ini cocok diterapkan untuk endapan bijih yang memiliki ciri-ciri
endapan bijih dan batuan induk relatif keras dan tidak mudah runtuh, endapan
bijih memiliki kemiringan lapisan (dip)
lebih dari 700, tebal endapan bijih kurang dari 5 meter, serta
perbedaan antara batuan induk dengan bijih dapat terlihat dengan jelas.
Metode Open
Stope dibedakan lagi menjadi
empat:
- Gophering Coyoting, Merupakan metode penambangan yang hanya mengikuti arah endapan bijih, dengan cara penambangan yang tidak sistimatis (random), alat yang digunakan cukup sederhana, dengan arah kemajuan mengikuti arah endapan.
- Glory Hole Method, merupakan sistem penambangan dengan cara membuat lubang bukaan secara bebas, dikarenakan batuan induk dan endapan bijih memiliki kekuatan yang relatif kuat. Metode ini cocok diterapkan pada endapan bijih yang sempit atau relatif sedikit.
- Shrinkage Stoping, merupakan metode penambanngan pada jenis batuan yang kuat, dengan kemiringan endapan >700, dengan tebal endapan < 3 meter. Endapan bijih memiliki karakteristik homogen dan memiliki nilai kadar dan harga yang tinggi. Penambangan metode ini tidak selektif dikarenakan bukan merupakan endapan sulfida (Fe), apabila merupakan endapan sulfida, harus diterapkan metode penambangan selektif karena berpotensi memunculkan air asam tambang.
- Sublevel Stoping, merupakan metode penambangan dengan membuat level-level, kemudian dari level tersebut dibuat lagi sub-sub levelnya, metode ini memiliki syarat ketebalan bijih antara 1-20 meter, dengan kemiringan endapan > 300. Batas endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan tidak memiliki retakan ketika dilakukan penambangan, hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya dilusi antara endapan dengan batuan induknya.
Sub Level Stoping
Supported Stope
Method
Merupakan metode penambangan bawah tanah yang
menggunakan penyangga (supported)
dalam proses penambangannya. Karakteristik dari metode ini diantaranya memiliki
endapan bijih dan batuan induk yang lunak, dan sistem penambangannya secara
sistematis.
Sistem penyanggaan dalam metode ini terbagi menjadi
dua, yaitu penyangga alamiah dan penyangga buatan. Penyangga alamiah merupakan
penyangga yang menggunakan material dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga
alamiah dibagi menjadi tiga yaitu endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak
ditambang, endapan bijih dengan kadar rendah yang tidak bernilai ekonomis, maka
endapan ini ditinggalkan dan dijadikan sebagai penyangga, dan batuan samping
yang digunakan sebagai penyangga dalam menambang bijih. Sedangkan penyangga
buatan merupakan penyangga yang dimasukkan kedalam batuan pada tambang bawah
tanah, yang berfungsi untuk memperkuat kekuatan batuan dalam menyangga dan
mencegah keruntuhan. Bahan penyangga buatan ini dapat berupa filling material yang dapat berupa
semen, pasir, material tailing, baja,
kayu dan baut batuan (rockbolt).
Supported Stope
Method terbagi menjadi empat:
- Shrink and fill Stoping, merupakan metode penambangan dengan membuat level-level di lokasi bijih yang akan ditambang, dalam setiap level akan dibentuk stope atau ruang untuk melakukan penambangan. Setelah suatu level telah selesai dilakukan penambangan, maka level tersebut akan diisi kembali dengan material dan dilanjutkan dengan menambang kembali pada level selanjutnya. Arah kemajuan penambangan pada metode ini relatif horizontal.
- Cut And Fill Stoping, suatu metode yang memotong batuan untuk membuat stope dalam suatu level, setelah selesai menambang pada satu stope, maka stope tersebut diisi kembali (backfilling) tanpa harus menunggu selesai pada satu level. Syarat penambangan dengan metode ini adalah memiliki ketebalan bijih antara 1-6 meter dengan endapan yang relatif tebal dan cenderung horizontal, untuk jenis endapan berupa vein, kemiringan harus lebih dari 450 sedangkan untuk endapan bukan vein kemiringan kurang dari 450. Memiliki endapan bijih yang keras dan memiliki nilai kadar dan keekonomisan yang tinggi dengan batuan induk yang lunak.
- Square Set Stoping, metode penambangan ini dibuat dengan cara membuat penyangga yang lebih sistematis yang berbentuk tiga dimensi, baik berupa kubus ataupun balok. Penyangga dapat berupa kayu maupun besi, Ciri-ciri dari metode ini yaitu memiliki ongkos penyanggaan yang mahal, dengan kemiringan endapan bijih >450 dengan ketebalan bijih > 3.5 meter, sedangkan endapan bijih maupun batuan induk mudah runtuh, antara batuan induk dengan bijih tidak memiliki batasan yang jelas.
- Stull Stoping, metode ini menerapkan sistem penambangan yang memasang penyangga dari footwall ke hanging wall. Sesuai dengan namanya, stull berarti kayu, sehingga pada sistem penambangan ini menerapkan sistem penyanggaan berupa kayu. Karakteristik dari metode ini antara lain bijih memiliki kekerasan yang cukup kuat, namun batuan induk mudah pecah menjadi bongkahan-bongkahan, kemiringan endapan bijih tidak terlalu dipertimbangkan, ketebalan dari endapan bijih berkisar antara 1-5 meter dengan tingkat keekonomisan harus bernilai tinggi. Recovery dari penambangan harus tinggi dan looses factor harus rendah, dikarenakan biaya untuk menerapkan penyanggaan cukup mahal.
Caving Method
Metode caving
(ambrukan) merupakan cara penambangan terhadap bijih dengan konsep menambang
yaitu dengan cara melakukan penggalian pada bagian bawah undercutting yang menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat
berat dari batuan, dan tekanan dari sisi atas dan samping dari batuan. Metode ini
diterapkan pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksi dari metode
ini cukup tinggi. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah dari kolom
bijih menyebabkan proses runtuhan akan terus berlanjut hingga ke bagian atas
sampai seluruh bijih diatas level undercut
hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar