Perhitungan dari laju udara dan kerugian akibat
gesekan pada permukaan pada tambang bawah tanah didasarkan oleh:
- Bentuk dan panjang dari saluran udara (duct)
- Kekasaran dari bidang terowongan bawah tanah
- Jenis aliran (aliran turbulen atau laminar)
- Kuantitas dari udara, cairan atau fluida yang berada pada saluran udara (duct)
Faktor gesekan
Kerugian yang muncul akibat faktor gesekan terbagi
tiga:
- Friction loss, kerugian yang dihasilkan berupa hilangnya tekanan karena mengalir pada permukaan atau bidang sentuh yang kasar.
- Discontinuity loss, kerugian yang dihasilkan berupa hilangnya tekanan pada saat udara mengalir pada bagian bidan diskontinyu (contoh: belokan)
- Obstruction loss, kerugian yang dihasilkan berupa hilangnya tekanan karena aliran udara melewati objek yang berada di depannya.
Visikositas dari fluida
Pada saat fluida bergerak didalam tambang bawah
tanah, molekul yang terdapat dalam udara saling bergerak satu sama lain secara
linear dan bergantung pada gaya kohesi dari antar material. Semakin cepat
kecepatan dari suatu fluida, molekul akan bergerak secara acak dan tidak lagi
bergerak linear satu sama lain yang akan mengakibatkan gaya inesia meningkat
dan aliran akan berubah menjadi turbulen.
Aliran Laminar, Transisi dan Turbulen pada pergerakan Udara
Derajat perubahan turbulen pada fluida yang bergerak
didasarkan pada visikositas dan kecepatan dari fluida. Apabila visikositas pada
fluida rendah, maka fluida akan bergerak dengan cepat dan akan semakin menjadi
turbulen dan lambat apabila fluida tersebut memiliki visikositas yang tinggi.
- Turbulen berhubungan langsung pada hilangnya energi ataupun tekanan dari udara
- Pada kondisi laminar, tekanan berbanding lurus dengan kecepatan dari fluida (P=V).
- Sedangkan pada kondisi turbulen, hilangnya tekanan merupakan nilai kuadrat dari kecepatan fluida (P=V2).
Grafik Hubungan Hilangnya Tekanan dengan
Kecepatan Udara
Nilai dari aliran laminar dan turbulen dapat
ditentukan dengan menggunakan bilangan Reynold:
ρ = Densitas (kg/m3)
L = Diameter dari permukaan bidang
sentuh udara (m)
V = Kecepatan (m/s)
µ = Visikositas (kg/ms)
Secara umum, nilai
bilangan Reynold untuk aliran laminar berada dibawah 2000 (<2000, Laminar) sedangkan
diantara 2000-4000 merupakan transisi atau disebut pula dengan bilangan Reynold
kritis, atau dengan kata lain bilangan Reynold >4000 merupakan jenis aliran turbulen.
0 komentar:
Posting Komentar