1. Pengertian
Air Asam Tambang
Air
Asam Tambang atau disingkat dengan (AAT) merupakan air yang berasal dari galian
batuan. Air asam terbentuk akibat air yang berada di lokasi tambang seperti
limpasan berinteraksi langsung dengan logam-logam yang tersingkap di permukaan.
Air ini terbentuk secara reaksi kimia atau disebut dengan oksidasi alamiah
mineral sulfida (mineral belerang, S). Air asam tidak hanya terjadi di lokasi
tambang. Air asam juga dapat terbentuk di lokasi-lokasi lain seperti pertanian,
jalan, dan sebagainya selama lokasi tersebut mengandung unsur kimia yang dapat
berpotensi membentuk air asam. Sedangkan di lokasi tambang, dikatakan AAT
akibat air yang berinteraksi langsung dengan material yang berada di lokasi
tambang, baik berupa mineral ataupun batuan yang mengandung mineral belerang
atau Sulfur (S).
Air Asam Yang Terbentuk di Lokasi Tambang
2. Komponen
Utama dan sumber keterdapatan AAT
Komponen
utama pembentuk AAT ada 3:
- Air
- Mineral Sulfida
- Oksigen
Adapun
sumber keterdapatan AAT diantaranya:
- Limpasann pada tambang terbuka
- Penimbunan tanah penutup (Overburden)
- Timbunan Limbah (Tailing)
- Stockpile (Bijih/Batubara/Batuan)
- Penirisan dari lombong (bukaan) bawah tanah
Pembuatan Paritan di Lokasi Tambang
3. Pencegahan
serta Pengendalian Air Asam Tambang (AAT)
Beberapa
cara dalam pengendalian Air Asam Tambang yang dapat dilakukan diantaranya:
Pencegahan potensi proses pembentukan
asam terjadi
Adapun
cara yang dapat dilakukan diantarannya yaitu dengan mengisolasi mineral sulfida
(enkapsulasi), mencegah aliran air permukaan masuk dan berinteraksi dengan
material yang mengandung asam, mencegah terjadinya penyerapan air hujan masuk
kedalam material asam, dan mencegah aliran tanah masuk kedalam zona limpasan di
lokasi tambang.
Enkapsulasi Material Sulfida
Mengendalikan migrasi/penyebaran air
asam
Pembuatan
saluran penirisan di sepanjang daerah yang mengandung material asam, melakukan
pemasangan sistem perpipaan di bawah tanah,sehingga potensi air berinteraksi
langsung dengan material asam dapat dikurangi.
Menampung dan menetralkan air asam yang
sudah terbentuk
Air
asam yang telah terbentuk, memiliki komposisi berupa asam sulfat dan besi
sulfat. Proses netralisasi asam dengan senyawa alkali, oksida besi (II) menjadi
besi (III) yang tidak larut dalam sedimentasi. Air asam yang telah terbentuk
dapat dilakukan treatment dengan cara melakukan penampungan pada kolam pengendapan
yang berfungsi sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat
penetralan air asam sebelum dilepaskan ke alam.
Settling Pond
0 komentar:
Posting Komentar