Teori
Pembentukan Batubara secara umum terbagi menjadi dua, yaitu teori Autochtonous dan teori Allotochtonous.
Teori Autochtonous
Merupakan
teori dasar yang mengatakan bahwa batubara terbentuk secara in-situ, material dasar pembentuk
batubara berupa sisa tumbuhan terkumpul dan terakumulasi pada suatu lingkungan
(lingkungan rawa gambut) lalu ditutupi oleh sedimen. Kemudian jutaan tahun
kemudian akan terbentuk lapisan batubara pada tempat terendapnya material
sisa-sisa tumbuhan ini (In-situ origin of
coal- Peat Swamp Theory)
Contoh Autochtonous
Beberapa
pembuktian bahwasannya teori ini dapat terjadi diantaranya:
- Lempung dasar (underclay) terdapat di bawah lapisan batubara
- Bentuk tumpukan sisa tumbuhan yang terakumulasi dan membentuk batubara tidak memperlihatkan ciri-ciri bahwa material tersebut tertransportasi.
- Deposisi jumlah besar sisa tumbuhan pada sedimen air yang memungkinkan terjadinya pembusukan oleh bakteri
Merupakan
teori dasar pembentukan batubara yang mengatakan bahwa batubara terbentuk
jutaan lalu pada kondisi sisa material pembentuk batubara ini tertransportasi
di lingkungan air berupa rawa, danau, muara dan laut. Kemudian bercampur dengan
material lain dan pada akhirnya membentuk lapisan batubara dengan kkandungan material-material
hasil tertransportasi sebelumnya.
Berdasarkan
kedua jenis teori ini, kedua teori menyatakan dasar pembentukan batubara. Kedua
teori ini berlaku, dengan keadaan masing-masing teori bergantung pada kondisi
lokasi ataupun daerah di tempat terbentuknya batubara.
Contoh Endapan yang tertrannsportasi
0 komentar:
Posting Komentar